KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis curahkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis
dapat menyusun makalah ini yang menurut penulis bisa dimanfaatkan untuk hal
pembelajaran dan ilmu pengetahuan khusunya dalam ilmu kimia. Makalah ini
penulis susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang penulis dapatkan dan
penulis mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah
sederhana yang berbentuk makalah.
Selama
proses pembuatan makalah ini, banyak hal yang penulis dapatkan, termasuk ilmu
pengetahuan baru , tepatnya mengenal lebih dalam tentang salah satu dari
berbagai macam materi yaitu tentang Larutan Elektrolit.
Larutan
elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriknya.
Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini bisa menjadikan penulis menjadi orang yang lebih
baik dari sebelumnya dengan apa yang telah penulis dapatkan dan penulis
pelajari dalam makalah ini, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat-bagi orang lain. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
sangat banyak kekurangannya, mungkin ini pengetahuan penulis yang sangat
terbatas, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat penulis harapkan agar
penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
Makassar, 17 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………….. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ……………………………... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan Pustaka .....................................................
3
2.2. Sejarah Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
........ 3
2.3. Pengertian Larutan
..................................................
4
2.4. Pembagian Larutan
................................................. 5
2.4.1. Larutan
Non Elektrolit .......................................... 5
2.4.2. Larutan Elektrolit ..................................
7
2.5. Sifat Larutan Elektrolit ............. 7
2.5.1.
Elektrolit Kuat
...............................................
7
2.5.2.
Elektrolit Lemah ............................................
8
2.6. Pengujian Larutan Elektrolit
.................................... 9
BAB 3 PENUTUP
3.1. Simpulan …………………………………………. 11
3.2. Saran
……………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Dalam
kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh
larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan
lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi
(campuran logam) dan mineral tertentu.
Elektrolit
adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan
menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa
senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai
elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah.
Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang
berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion
merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu
jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan
dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau
padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
1.2.
Maksud dan
Tujuan
Makalah
ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang jenis larutan dan tidak
hanya mengenal istilah larutan itu hanyalah air atau suatu zat cair.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik sangat perlu diketahui oleh
mahasiswa dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang akan
dijelaskan dalam makalah ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan
kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan
non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik,
sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik, dalam
makalah ini akan dibahas mengenai larutan elektrolit.
2.2.
Sejarah Larutan
Elektrolit
Pada tahun
1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir
saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena
mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air
terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif
yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan
sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini
memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,
diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini
terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami
oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang
menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
2.3
Pengertian Larutan
Larutan
merupakan campuran yang homogeny (serba sama) antara dua zat atau lebih.
Larutan tersusun dari zat pelarut dan zat terlarut. Antara zat terlarut dan
pelarut dalam suatu larutan tidak dapat dibedakan lagi. Zat terlarut dalam
larutan jumlahnya lebih sedikit daripada pelarutnya. Ketika larutan terbentuk,
zat terlarut terurai dan bercampur sempurna dengan pelarutnya.
2.4
Pembagian
Larutan
Berdasarkan
sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
2.4.1 Larutan Nonelektrolit
Larutan Nonelektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2.4.2
Larutan Elektrolit
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat memberikan lampu terang dan timbul
gelembung gas. Larutan elektrolit ini terbagi lagi menjadi 2 yang di bagi
menurut jenis kekuatan menghasilkan aliran listriknya, yaitu larutan elektrolit
kuat dan lemah.
Jika
larutan dalam alat penguji elektrolit mengakibatkan terbentuknya gelembung dan
lampu menyala terang, maka larutan itu adalah elektrolit kuat. Sementara itu,
jika menimbulkan gelembung – gelembung dan lampu menyala redup bahkan tidak
menyala, maka larutan itu adalah elektrolit lemah.
2.4.1
L
arutan Elektrolit Kuat
Pada larutan elektrolit kuat,
seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena
banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu
arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq)
+ Cl- (aq)
Contoh larutan
elektrolit kuat :
Asam, contohnya asam
sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
Basa, contohnya natrium
hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2)
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah
adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi
masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya
ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan
reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh senyawa yang termasuk
elektrolit lemah :
CH3COOH, HCOOH, HF,
H2CO3, dan NH4OH
2.5 Sifat
Larutan Elektrolit
2.5.1
Elektrolit Kuat
Terionisasi§ sempurna
Menghantarkan§ listrik
Lampu menyala§ terang
Terdapat§ gelembung – gelembung gas
§ Contoh: NaCl, HCl,NaOH, dan H2SO4
2.5.2
Elektrolit Lemah
Terionisasi§ sebagian
Menghantarkan§ arus listrik
Lampu menyala§ redup
Terdapat§ gelembung gas
Contoh:
CH3COOH, NH3,dan H2S
2.6 Pengujian
Larutan Elektrolit
Setelah mendapat pengetahuan
mengenai definisi dan sifat – sifat larutan elektrolit dan non elektrolit, kini
akan dibahas mengenai cara menguji daya hantar larutan dengan alat penguji
elektrolit.
Dengan menggunakan rangkaian
alat penguji elektrolit di atas, kita dapat menunjukkan daya hantar listrik
melalui larutan dan juga dapat menentukan suatu senyawa tergolong larutan
elektrolit atau non elektrolitdengan menggunakan indikator sifat – sifat
larutan elektrolit dan non elektrolit.
Perhatikan hasil uji elektrolit
yang ditunjukkan pada Gambar 8. Pada larutan elektrolit lampu yang digunakan
menyala dan timbul gas pada elektrodanya. Beberapa larutan elektrolit dapat
mengahantarkan listrik dengan baik sehingga lampu menyala terang dan gas yang
terbentuk relatif banyak (Gambar 8a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat,
beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik,
sehingga lampu nyala, redup atau bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk
relatif sedikit. (Gambar 8b).
BAB 3
SIMPULAN DAN SARAN
3.1.
Simpulan
Berdasarkan
dari pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis dapat ikut :
1.
Larutan elektrolit adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2.
Semua senyawa yang mengandung
ion-ion dalam larutannya bersifat elektrolit.
3.
Zat-zat yang berbentuk
molekul di dalamnya bersifat non elektrolit
4.
Larutan elektrolit berdasarkan
daya hantarnya dibagi menjadi 2, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah.
3.2.
Saran
Harapan
penulis dari simpulan tersebut yaitu, penulis dapat merumuskan beberapa saran,
diantaranya :
1.
Hendaknya kita
mengetahui tidak hanya jenis larutan yang hanya berbentuk air, diharapkan lebih
spesifik beserta penggunaannya.
2.
Dalam setiap larutan
atau cairan yang kita konsumsi pasti mengandung larutan elektrolit ataupun
tidak, dan lebih baik mengkonsumsi larutan yang mengandung ion (Elektrolit).
3.
Hendaknya tidak puas
dengan ilmu pengetahuan yang telah di dapat dari makalah ini tentang suatu
larutan untuk diterapkan dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA